Jumat, 25 November 2011

TUGAS 3

NAMA         :  PUTRI ARTYANTI
NPM            :  13109309
KELAS         :  3KA21
MK              :  BAHASA INDONESIA 1 (RESENSI ARTIKEL)

1.      Data Publikasi
a.       Judul         :  Adu Tendangan Penalti
b.      Penulis      :  Anton Sanjoyo
c.       Penerbit   :  Surat Kabar Harian Kompas
d.      Tanggal     :  24 November 2011
e.       No. Hal      :  15
f.        Tema         :  Olahraga

2.      Sinopsis
Indonesia kalah lagi dalam adu tendangan pinalti di final SEA Games. Kali ini melawan Malaysia. Empat belas tahun lalu, juga di Stadion Senayan tim Merah Putih juga tumbang lewat tragedi yang sama, kala itu melawan Thailand. Menurut Terry  Verables, tendangan penalti bukan masalah teknik, melainkan lebih problem mental. Indonesi barangkali sudah kalah mental lebih dahulu jika harus tos-tosan penalti.
Terungkap pula, pasukan Garuda Muda tidak disiapkan khusus menghadapi adu tendangan penalti. Barangkali, pelatih yakin Egi Melgiansyah cs akan memenangi laga dalam 90 menit atau Rahmad beranggapan tak perlu latihan khusus sepakan penalti karena 90 persen adalah urusan mental. Mungkin itu juga yang mendasari tidak menunjuk langsung para eksekutornya, tetapi bertanya terlebih dahulu siapa yang sanggup.  Maka, Gunawan dan Ferdinand pun tak perlu risau karena paling tidak mereka punya nyali besar menghadapi risiko dihantui kenangan buram yang akan dibawa seumur hidup.
Dibandingkan dengan Egi cs, Bakhtiar Baddrol dan kawan-kawan sudah bermain bersama lebih lama. Sebagian dari mereka menjadi tim inti saat Harimau Malaya memenangi piala AFF 2010, termasuk kiper jagoan Khairul Fahmi bin Che Mat. Secara tim, Baddrol cs lebih solid meski dalam hitung-hitungan kasar kualitas perindividu, mereka tak lebih baik dari pasukan Garuda Muda.

3.      Keunggulan
Artikel “Adu Tendangan Penalti” mengangkat tema dan isi yang menarik perhatian pembaca khususnya bagi pembaca yang menggilai bola. Penulis mampu menceritakan tragedi yang sama  pada saat pemain di tim lain gagal dalam tos-tosan adu penalti. Selain itu, penulis juga mengungkapkan mengapa tim Garuda Muda tidak siap dalam tos-tosan adu penalti.

4.      Kelemahan
Dalam artikel ini, terdapat beberapa kata yang menggunakan salah diksi. Misalnya dalam paragraf pertama terdapat kalimat “tim Merah Putih juga tumbang lewat tragedi yang sama, kala itu melawan Thailand.” Seperti yang kita ketahui bahwa yang kata tumbang biasa digunakan untuk sebuah pohon yang roboh karena hujan dan angin kencang. Selain itu,  di akhir artikel penulis membahas tentang klub atau kompetisi yang dianggap ilegal menurut PSSI, padahal judul dari artikel ini adalah “Adu Tendangan Penalti”.

5.      Pendapat Akhir
Artikel “Adu Tendangan Penalti” sangat menarik untuk disimak karena artikel ini berisi tentang hasil pertandingan SEA Games pada cabang Sepakbola. Selain itu, penulis juga menjelaskan mengapa tim Garuda Muda gagal adu tos-tosan penalti senin lalu. Dengan membaca artikel ini pembaca dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari tim Garuda Muda, sehingga di masa yang akan datang pemain timnas dapat bermain dan meraih prestasi lebih baik lagi. Artikel ini juga dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi kaum pemuda di Indonesia agar terus meningkatkan prestasi di SEA Games, bukan hanya di cabang Sepakbola melainkan di cabang olahraga lainnya.

6.      Lampiran



0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates