Minggu, 17 April 2011

anak jalanan


“Kak,, tolong berikan saya uang untuk beli makan”. Begitulah kata yang keluar dari mulut dari seorang anak kecil dengan menggunakan pakaian kumal sambil mengelus-elus perutnya yang menandakan bahwa dia belum makan dia lapar, padahal tak seharusnya mereka berada di jalanan. Inilah sedikit cerita tentang nasib anak Indonesia yang menjadi seorang anak jalanan. Kasihan sekali melihat anak-anak bangsa yang menghabiskan waktunya dijalanan hanya untuk mendapatkan uang receh yang nantinya mereka gunakan hanya untuk membeli sebungkus nasi. Entah salah siapa, yang jelas mereka tidak meminta dilahirkan menjadi seorang pengemis.
Kehidupan yang sangat menyedihkan ketika kita mendengar kata anak jalanan. Mereka harus hidup dijalanan, cari uang dijalanan, bahkan mereka harus terpaksa tidur di jalan hanya beralaskan koran atau kardus karena mereka tidak mempunyai tempat yang layak untuk istirahat. Padahal bisa saja bahaya ada disekitar mereka, seperti penculikan, disuruh-suruh preman, sampai sering dikejar-kejar SATPOL PP(Satuan polisi Pramung Praja). Tetapi herannya mereka tidak pernah kapok, mereka tetap saja berkeliaran dijalan. Semangat 45...haha J
Sekarang, di setiap penjuru kota, di jalan-jalan raya, terminal, stasiun, tempat-tempat wisata, bahkan di tempat-tempat ibadah pun kita dapat dengan mudah menemukan mereka (anak jalanan). Mereka mengamen, meminta-minta, menyemir sepatu, berjualan koran, menjadi ojek payung, pemulung, bahkan adapula yang terpaksa mencopet dompet-dompet yang bukan hak mereka. Mereka terpaksa melakukan itu, itu bukan keinginan mereka menjadi seperti itu L ..
Mereka hanyalah segelintir anak-anak yang kurang beruntung karena mereka harus bekerja mencari uang untuk menghidupi dirinya. Dalam benak mereka, mereka juga ingin seperti anak-anak yang lain. Belajar di sekolah-sekolah, bermain dengan anak-anak sebaya mereka, memiliki pakaian yang layak dan bagus, tinggal di rumah yang mewah,  jalan-jalan ke tempat wisata bersama keluarga dan masih banyak lagi hal-hal yang mereka inginkan yang mungkin bagi mereka itu hanya sebuah mimpi yang tidak akan mereka dapatkan.
Mereka harus mencari uang untuk mendapatkan sesuap nasi karena mungkin mereka tidak ingin melihat kedua orang tuanya banting tulang setengah mati untuk membiayai kehidupan mereka sehari-hari. Mereka tidak ingin manjadi beban untuk kedua orang tuanya. Pokoknya mereka hanya ingin membantu walaupun hanya sedikit karena mereka sayang sama orang tua mereka. Wahh so sweet bangett yaa..  J
Tapi ada juga mereka yang menjadi seperti itu karena paksaan orang tua atau orang-orang jahat yang memanfaatkan mereka. Orang-orang jahat itu memanfaatkan mereka untuk kepentingannya sendiri. mereka dipaksa untuk bekerja mencari uang dijalanan, kemudian hasilnya mereka serahkan kepada orang-orang jahat itu. Jika mereka tidak mau, mereka tidak akan diberi makan, dihukum, bahkan mungkin mereka akan di pukuli atau dianiaya oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu. Mereka tidak bisa melawan orang-orang jahat itu karena mereka masih kecil. Kasihan sekali mereka  L
Waluapun demikian, mereka masih tetap tampak sangan bahagia meskipun mereka tidak memiliki tempat tinggal yang layak sebagaimana orang Jakarta miliki pada umumnya. Mereka masih bisa bermain, bersenang-senang bersama teman-temannya. Tak sedikit pun beban terlihat di wajah-wajah mungil anak jalanan ini. mereka sangat bahagia meskipun ekonomi orang tua mereka sangant sulit. Setiap rupiah yang mereka terima, dapat memghadirkan senyuman kabahagiaan dari anak-anak jalanan ini. senyumannya mungkin orang-orang kaya belum tentu bisa mendapatkannya.
Tidak semua anak jalanan itu tidak mampu. Ada juga yang orang tuanya termasuk orang-orang kaya. Mereka tidak berniat untuk berbohong. Mereka hanya bosan, merasa kesepian karena di tinggal orang tuanya yang sibuk bekerja dari pagi hingga malam untuk mencari harta. Padahal seorang anak kecil hanya membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Hingga akhirnya mereka berpikir lebih baik menjadi anak jalanan yang bebas tanpa ada aturan dan mempunyai banyak teman daripada mereka harus berdiam diri dirumah tidak mempunyai teman yang ada hanya pembantunya.  
Pernahkah kalian berpikir tentang apa yang mereka pikirkan? Memikirkan apakah mereka sudah makan? mereka makan apa hari ini? Mereka tinggal dimana? Bagaimana dengan pendidikan mereka? tentang kesehatan mereka? Bagaimana ketika mereka tidak mendapatkan uang? Nasib mereka ketika hujan?
Sungguh tak pernah terbayang apabila kita termasuk salah satu dari mereka. Harus bekerja keras mencari uang untuk menghidupi kehidupan sehari-hari,  tidak sekolah, makan apa adanya, memakai pakaian yang sudah tak layak pakai, tinggal di kolong jembatan atau mungkin tidur hanya beralaskan koran. Sedangkan di tempat lain, masih banyak orang yang membuang makanannya karena tidak enak, menyia-nyiakan pendidikannya, menghamburkan-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Ternyata di balik sebuah kemewahan masih banyak anak-anak yang sangat menderita.





Bersyukurlah kalian yang mempunyai kehidupan lebih baik di banding mereka, mempunyai orang tua yang dapat membiayai kehidupan kalian, mendapatkan pendidikan sampai jenjang tertinggi, mempunyai tempat tinggal yang bagus, tidur di tempat yang sangat nyaman dan dapat bermain bersama teman-teman kalian. Jangan pernah sombong dengan harta yang kita miliki, kita juga harus membantu mereka yang sedang susah karena mereka adalah penerus yang harus dijaga.. J


0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates